Pergi
Pernahkah kamu berpikir Tuhan menjatuhkan mu pada hati yang salah. Menempatkan mu pada sebuah bejana dimana ada berjuta dusta perihal rasa. Keyakinan saja ternyata tak bisa dijadikan topangan untuk bertahan, dan kini remang bayangan hitam mencampuradukkan kenyataan dan penyesalan yang menakutkan. Ada yang pergi, setelah memantapkan hati untuk tak lagi berbagi. Ada yang meninggalkan, setelah segala curiga telah ditanggalkan. Mengenangmu, mengingatkan pada aroma kepedihan seluas samudra, yang tertutup hanya dengan sekeping cinta. Mengenangmu, membawaku merasakan pengapnya jiwa yang penuh harap, lalu dingin terbungkus senyap. Di persimpangan ini, aku tak akan berhenti, aku harus berdiri, memilih sadar bahwa segala yang ku harap benar telah pudar, memilih pergi karena sejatinya aku tak pernah dicintai. Bukit Subur, 10 Juli 2020